Blogger Template by Blogcrowds

Life is Energy

Assalamualaikum…


Tebarkan salam sebagai doa yang mulia untuk saudara-saudari kita, semoga segala karuniaNya selalu terpancar kepada hamba-hambaNya yang selalu menggenggam erat tali silaturrahmi.

Membaca. Satu kata yang sangat sering ditulis di ketika kita mengisi biodata dan sampai pada baris hobi.
Seharusnya membaca bukan hanya sekedar menjadi hobi, akan tetapi menjadi kewajiban kita karena itu memang salah satu perintah Tuhan dalam kitabNya. Baik yang secara tersurat maupun tersirat.
Alangkah luar biasanya di ketika suatu kewajiban yang dibebankan kepada kita menjadi hobi tersendiri. Tentu bukan beban lagi namanya.

Teman2ku, sahabat2ku, saudara2ku sekalian,
This is about what I’ve got from ‘reading’, when it became my new hobby. Let’s check this out.

Pernah kah saudara2, teman2, anda2, kamu2, antum2 sekalian mendengar atau mengetahui tentang ‘hukum termodinamika I’ atau hukum kekekalan energi??? Bagi anda2 yg riwayat pendidikannya bergelut di dunia Ilmu alam tentu tahu salah satu topik di bidang geofisika ini.
Ya, hukum itu berbunyi ‘Energi adalah Kekal (tetap adanya)’.
Salah satu yang dapat kita simpulkan dari bunyi hukum itu adalah energi tidak dapat diciptakan serta tidak dapat dimusnahkan.
Energi hanya dapat diubah-ubah dan dipindahkan dari suatu bentuk ke bentukyang lain, dari suatu benda ke benda lain, dari suatu tempat ke tempat lain. Pada hakikatnya jumlah energi di dunia ini tetap.

Ini bukan rubrik iptek, bukan pula bahasan kisi2 ujian geofisika, ini mengenai hidup.

Apabila kita mau berpikir, sebenarnya banyak hal atau gambaran yang diberikan Tuhan kita Allah Azza wa Jalla tentang sistem kehidupan di dunia yang kita jalani.
‘Energi’ adalah salah satu contohnya.
Ya,
hidup itu energi.
Hidup itu tentang apa yang kita pindah-pindahkan dari suatu tempat ke tempat lain.
Hidup itu tentang apa yang kita beri, apa yang kita bagi.
Pada hakikatnya setiap makhluk di dunia ini memlikiki potensi energi.
Energi apa yang sudah kita pindahkan kepada orang tua kita, kepada saudara-saudari kita, kepada teman-teman kita, kepada lingkungan kita.
Energi positifkah? negatif?
Ketika kita menebarkan energi-energi positif dalam kehidupan kita dalam bentuk kebaikan, maka ingatlah kembali tentang hukum energi itu. Bahwa energi posiif yang kita tebarkan itu tidak berkurang dan habis. Akan tetapi karena energi itu kekal adanya, suatu saat energi positif itu akan kembali kepada kita, dia hanya berubah bentuk.
Ringkasnya, setiap kebaikan yang kita perbuat di dunia ini akan kembali kepada kita, berupa kebaikan pula, mungkin dalam bentuk yang lain.
Begitu halnya dengan energi negatif yang kita tebarkan.
Ingatlah di ketika kita berusaha menebar keburukan. Di ketika fitnah, ghibah, amarah, dengki, aniaya dan segala bentuk energi negatif bertebaran, maka pastilah segala yang negatif pula yang akan didapati oleh siapa-siapa yang menebarnya.

Dengan demikian, dapat kita mengerti mengapa bangsa ini ini terus dilanda krisis di segala dimensi.
Ekonomi, sosial budaya, moral, pendidikan,bahakn alam pun bereaksi negatif terhadap bumi kita Indonesia. Satu hal alasannya, terlalu banyak energi negatif yang bertebaran di bumi Indonesia ini.
Segala yang negatif akan menjadi nol atau netral di ketika dipertemukan dengan yang positif dalam jumlah yang sama.

Sekali lagi, ini bukan perkuliahan. Ini bukan jamnya Fisika Dasar atau kalkulus. Ini mengenai hidup.
So, apabila kita menginginkan kehidupan yang lebih baik, maka paling tidak tebarkanlah energi-energi positif untuk menetralkan segala bentuk yang negatif yang telah kita rasakan.
Lebih jauh lagi, apabila kita menginginkan yang ada di sekitar kita hanyalah yang positif, maka tidak cukup apabila perbandingan positif dan negatifnya sama. Karena hal itu akan menjadikannya nol. Tentulah kita harus membuat perbandingan dengan positif lebih banyak daripada negatifnya.

Inspirated from Jamil Azzaini in ‘Menyemai Impian, Meraih Sukses Mulia’, excellent motivator.
Hope this space will be usefull for our next life.








Intro....

Assalamualaikum..

here I am.
here I come.
Let me introduce my self.

Suatu saat hidup lah seorang pemuda dari kalangan biasa2 saja. 'Biasa' di sini maksudnya tidak memiliki kelebihan yang menonjol dan tidak ada kekurangan fisik dan materi yang dapat membuat pemuda itu mengeluh.
Akan tetapi jalan hidup yang dihadapi ketika pemuda ini beranjak remaja dan dewasa lah yang sungguh menarik. pemuda ini tidak seperti remaja pada umumnya.
Dia tidak suka hura-hura, tidak suka menghabiskan terlalu banyak waktu di mall, pinggir jalan, bahkan ikut balapan liar.
Pemuda ini justru lebih suka merenungi nasibnya, merenungi masa lalu, dan masa depannya.
Pemuda yang selalu mengambil hikmah dari suatu kejadian. Yang selalu berusaha bersikap dewasa. Yang selalu berusaha membahagiakan orang-orang yang disayanginya. Yang selalu mencari jati diri.
Walau terkadang dia kehilangan arah dalam pencariannya. Merasa tersakiti ketika berusaha tidak menyakiti. Terjebak dalam suatu nestapa di kala larut dalam kesedihan masa lalu dan ketakutan masa depan. Walau terkadang jatuh di lubang yang sama.

Postingan Lebih Baru Beranda